INI BAHAYA NYA MEMILIH PIMPINAN KAFIR

Banyak dalam forum Kaskus dalam forum Berita dan Politik memuji Ahok dan menyerang muslim yang mempermasalah kan agama Ahok.salah satu nya DI SINI .bagi mereka kepemimpinan tak masalah agama nya walau kristen,budha,hindu dll.yang penting hasil kepemimpinan nya yang tegas,bersih,tidak korupsi,pembangunan dan kesejahteraan meningkat,dll.
Ok,saya acung kan jempol jika pemimpin kafir bisa mensejahterakan rakyat dan bebas korupsi.tetapi hanya satu jempol,tidak dua jempol……tetapi akhir nya satu jempol ini saya acung kan ke bawah.mengapa?karena jika pemimipin kafir bisa men sejahterakan rakyat,maka di sisi lain dia merusak dengan permisif nya dia pada pelacuran,LGBT,miras,judi dll.maka jempol ke atas jadi jempol kebawah karena di samping membangun dia juga merusak ummat islam.dia permisif pada pelacuran,LGBT,miras dll yang merusak moral bangsa dan umat islam.dia membuat kali bersih tetapi di sisi lain merusak moral masyarakat dengan pelacuran,LGBT,dst
Berikut beberapa pemikiran Ahok yang permisif dengan maksiat dan kemungkaran,ini hendak nya menjadi pertimbangan ummat islam jangan memilih pemimpin yang Kafir sebab mereka di muka membangun tetapi juga merusak tampa mereka sadari:
Allâh berfirman :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi !” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar (Qs al-Baqarah/2:11-12).
PEMIKIRAN AHOK TENTANG PELACURAN
Pemimpin beriman dan bertakwa tidak akan berani melegal kan
pelacuran di apartemen dan pulau seribu,tetapi Ahok berani mengeluar kan
wacana itu bahkan dengan sertifikasi.hanya pemimpin kafir dan munafik(yg hati nya ada penyakit keraguan,syubhat dll)yang berani me legal kan dan me lokasikan perzinahan massal.ini
bahaya nya kita ummat islam memilih pemimpin kafir,walau mereka
cerdas,bebas korupsi,mensejahterakan rakyat dll tetapi tetap tidak layak
memimpin jika welcome dengan berbagai bentuk kemaksiatan dan
perzinahan.
Ahok bisa membuat kali bersih,aparat bebas korupsi dll…..tetapi Ahok juga merusak masyarakat dengan ide nya tentang sertifikasi dan lokalisasi pelacuran di apartemen.besok
terjadi kali bersih di lalui oleh para pemuda broken home yang bapak
mereka kecanduan pelacuran apartemen.pelacuran membawa wabah broken
home,perpecahan keluarga dll,hingga masyarakat menderita di tengah
kemakmuran.untung ide gila Ahok di tentang para orang-orang waras,justru
gereja mendukung ide Ahok ini.
PEMIKIRAN AHOK TENTANG LGBT
Pemimpin Beriman dan Ber takwa tidak akan mentolelir sedikit pun
LGBT berkembang.mereka akan menutup semua klub-klub gay dan melakukan
dakwah dan penyadaran dan membubar kan semua yang berkaitan dengan
nya.tetapi Ahok membiar kan perkembangan Gay dan lesbian dengan alasan
hak mereka dan tak ada manusia yang suci dari dosa.perkataan dangkal ini
lagi-lagi di elu-elukan para fanatikus Ahok sebagai pemimpin
cerdas,sebab kebiasaan mereka akan selalu memuji apapun apa yang di
lakukan dewa mereka ini.
Liputan6.com, Jakarta – Belakangan ini masyarakat diresahkan gerakan komunitas lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) di Tanah Air. Perilaku mereka dinilai melanggar norma-norma yang ada selama ini.Ahok berkata:
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun angkat bicara soal fenomena LGBT. Dia sempat berdiam sejenak ketika hendak mengomentari itu.
“Yang jelas dari zamannya nabi dulu sudah begitu, dari cerita Ibrahim dan Luth sudah begitu,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Menurut Ahok, sulit melarang gerakan sejenis LGBT beredar. Sebab, pada dasarnya tidak ada agama yang melegalkan gerakan seperti itu, sama seperti zina dan korupsi.
“Jadi saya pikir gimana cara meluruskan mereka lah. Ini susah, zaman dunia ini makin lama makin ngaco. Lama-lama orang makin enggak percaya Tuhan. Makanya kita yang masih percaya Tuhan, mestinya kita juga enggak bisa menghakimi mereka,” kata dia.“Sekarang siapa yang enggak pernah buat salah? Yang penting bagi kami jangan sampai terjadi penularan HIV/AIDS, karena terjadi sesuatu seperti ini. Karena di kalangan mereka juga banyak sekali ditemukan seperti ini. Bagi kami adalah mencegah itu,” sambung Ahok.
Saat ini, Pemprov DKI bersama Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Jakarta sudah memiliki data komunitas LGBT. Langkah untuk mencegah penularan penyakit pun terus dilakukan.
“KPAP sudah ada kok datanya sudah tahu. Justru kita kerja sama dengan beberapa pihak untuk tangani masalah HIV/AIDS,” pungkas Ahok.
==============================================================
Merdeka.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan tidak melarang organisasi Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) hadir di wilayahnya. Dia merasa fenomena ini sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim dan cerita Nabi Luth.
“Yang jelas bagi kami, kita juga enggak bisa melarang orang berbuat seperti itu kan. Orang berzina salah enggak menurut agama? Salah. Punya simpanan salah enggak? Salah juga. Jadi bedanya apa? Korupsi masuk neraka enggak? Sama juga,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa, (26/1)
“Yang jelas dari zamannya nabi dulu sudah begitu, dari cerita Nabi Ibrahim dan Nabi Luth sudah begitu,” sambung Ahok.
Menurutnya, meski tak dilarang, para anggota organisasi ini diharapkan tidak menyebarkan ataupun mengajak warga Jakarta untuk ikut bergabung dengan LGBT. Hal ini dirasa perlu, untuk mencegah penularan penyakit seksual seperti HIV/AIDS bila ada anggota yang terindikasi.
Ahok
Ditambahkannya, dalam upaya pencegahan penyakit seksual, mantan politisi Gerindra ini mengaku telah berkoordinasi Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta untuk mendata warga Jakarta yang tertular HIV/AIDS.
“KPAP sudah ada kok datanya sudah tahu. Justru kita kerja sama dengan beberapa pihak untuk tangani masalah HIV/AIDS,” pungkas orang nomor satu DKI ini.
Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, M Nasir menilai keberadaan LGBT di dunia pendidikan bisa menjadi ancaman bagi moralitas bangsa. Terlebih lagi kultur budaya Indonesia yang sangat menjunjung tinggi norma budaya dan agama.
“Keberadaan kelompok LGBT bisa merusak moral bangsa dan kampus sebagai penjaga moral semestinya harus bisa menjaga betul nilai-nilai susila dan luhur bangsa Indonesia,” tutur Nasir.
“Yang jelas bagi kami, kita juga enggak bisa melarang orang berbuat seperti itu kan. Orang berzina salah enggak menurut agama? Salah. Punya simpanan salah enggak? Salah juga. Jadi bedanya apa? Korupsi masuk neraka enggak? Sama juga,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa, (26/1)
“Yang jelas dari zamannya nabi dulu sudah begitu, dari cerita Nabi Ibrahim dan Nabi Luth sudah begitu,” sambung Ahok.
Dari perkataan Ahok jelas dia tidak melarang orang untuk berbuat Gay,lesbian dan transgender.jelas sekali jika orang kafir memimpin muslim mereka akan permisif dengan segala bentuk kekejian dan kemungkaran.padahal muslim di suruh menentang kemungkaran dengan tangan,lisan dan hati.maka jika orang kafir memimpin muslim maka masyarakat muslim akan di rusak mereka secara moral.mereka dengan memboleh kan perkembangan LGBT hingga makin merusak moral bangsa dan menyebar kan kejijikan di seluruh negri.namun banyak muslim masih buta melihat kenyataan ini dan mendukung Ahok sang pemimpin kafir ini.
Ahok berkata lagi:
Menurutnya, meski tak dilarang, para anggota organisasi ini diharapkan tidak menyebarkan ataupun mengajak warga Jakarta untuk ikut bergabung dengan LGBT.
Jelas Ahok tak melarang pergerakan LGBT.lalu Ahok mengharap kan(hanya mengharap,tidak melarang)agar organisasi LGBT tidak menyebar kan atau mengajak warga jakarta ikut bergabung dengan LGBT
Perhatikan perkataan Ahok….. diharapkan tidak menyebarkan ……….bagaimana mungkin LGBT tak tersebar setelah di beri kebebasan oleh Ahok?mereka pasti membuka klub-klub baru di berbagai kota hingga keberadaan merejka menyebar.dan menyebar kan kejijikan secara massal.ini menun juk kan Ahok itu asbun(asal bunyi).
Jika LGBT di beri kebebasan luas mereka makin menyebar kan penyakit nya hingga banyak yang tertular.logika Ahok adalah logika ngaco orang yang suka omong asal bunyi.Ahok berkata lagi:
“Kita juga enggak bisa menghakimi mereka. Sekarang siapa yang enggak pernah buat salah. Yang penting bagi kami jangan sampai terjadi penularan HIV AIDS, karena terjadi sesuatu seperti ini,” jelasnya.
Jadi bagi Ahok kita tak boleh menghakimi(menghukum)para kaum LGBT.padahal jelas dalam islam hukuman bagi mereka adalah mati.jadi pemimpin kafir akan menghalang-halangi penerapan syariat Islam dan merestui segala bentuk kemaksiatan.ini bahaya nya pemimpin kafir.mereka membawa masyarakat muslim dalam kemaksiatan dan hidup yang menjijik kan.
PEMIKIRAN AHOK TENTANG MIRAS
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan peredaran minuman keras (miras) diperbolehkan. Namun ada pembatasannya yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) miras.====================================================================
Pria yang akrab disapa Ahok itu merasa Pemprov DKI tak pernah melarang adanya miras di toko-toko swalayan ibu kota. Diketahui, Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, yang di dalamnya disebutkan minuman alkohol lima persen ke bawah termasuk minuman beralkohol tipe A, yang masih boleh dikonsumsi.
Terlebih sesuai Peraturan Presiden No 74/2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol, semua kepala daerah di Indonesia sudah diberi kewenangan untuk menerbitkan Peraturan Daerah tentang miras sesuai karekteristik daerahnya masing-masing.
“Kalau menurut perdanya, sebenarnya boleh. Asal dibatasi, ada umurnya. Perda kita tidak melarang hanya membatasi,” katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (23/5).
Di sisi lain, ia mengakui Pemprov DKI memang mempunyai saham di salah satu perusahaan miras. Ia menceritakan kepemilikan saham perusahaan miras oleh pemprov DKI terjadi di zaman Gubernur Ali Sadikin. Ia menampik tudingan yang menyebut dirinyalah yang mendirikan pabrik miras tersebut.
“Kalau enggak salah zamannya Pak Ali Sadikin. Tahun 70 berapa saya enggak tahu. Dan itu sudah go public. Kemarin kannyalahin saya, seolah-olah saya yang bikin pabrik bir. Saya aja belum tahu. Masih ngompol kali tuh,” ujarnya
Metrotvnews.com, Jakarta: Anggota DPD RI Fahira Idris melontarkan kritik terhadap rencana diperbolehkannya kembali bir dijual di minimarket. Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama menegaskan, bir bukanlah minuman keras (Miras) lantaran memiliki kadar alkohol di bawah lima persen.
“Bir itu, gue kasih tau ke lo, itu (Bir) di bawah 5% bukan miras,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016) malam.
“Bukannya saya membolehkan, itu kan perda berarti dia harus minta kawan-kawan DPRD merevisi perda dong. Patokan kita perda,” jelas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Lagipula, lanjut Ahok, DKI mempunyai saham sekitar 28 persen di salah satu perusahaan penghasil bir bernama PT Delta. Saham tersebut dibeli Pemprov DKI sejak periode Ali Sadikin menjabat gubernur DKI.
“Kenapa enggak kritik soal itu saja? Kami punya saham di perusahaan bir sejak zaman Ali Sadikin,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah DKI Jakarta Irwandi memastikan tidak ada minuman beralkohol yang beredar di toko pengecer. Hal tersebut masih dilarang dalam Perda Nomor 8 tahun 2007 soal ketertiban umum.
“Tapi kalau di tempat yang besar seperti Carrefour saya pikir tidak dilarang untuk dijual,” ujar Irwandi kepada Metrotvnews.com, beberapa waktu lalu.
==============================================================
SuaraJakarta.co, JAKARTA – Setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa tidak ada salahnya mengonsumsi bir, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini berencana membuka toko khusus penjualan minuman keras (miras) atau minuman beralkohol (minol) di Jakarta. Rencana ini dinilai mengada-ada dan berlebihan, karena sesuai Permendag 06/2015, supermarket/hypermarket masih diperbolehkan menjual minol dengan syarat mematuhi berbagai aturan yang telah ditetapkan. Ide ini diungkapkan Ahok setelah bertemu asosiasi pedagang minuman beralkohol.
“Ahok jangan mengada-ngada lah. Dia gubernur seluruh warga Jakarta atau hanya gubernur segelintir pedagang minol yang dalam pikirannya hanya mengejar keuntungan saja. Di Permendag sudah jelas dikatakan kalau supermarket atau hypermarket masih boleh menjual minol. Saya heran, Gubernur kita ini terobsesi sama bir atau gimana ya?,” tukas Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) Fahira Idris di Jakarta (18/04).
Fahira juga membantah pernyataan Ahok yang mengatakan ada pengecualian penerapan Permendag di beberapa kota tertentu yang terkesan mengerucut ke arah agama tertentu. Berkali-kali, kata Fahira, Mendag Rachmat Gobel mengatakan, aturan ini berlaku di semua wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Sementara, jika pelarangan ini dikaitkan ke agama tertentu dalam hal ini Islam, Ahok sudah berprasangka tanpa dasar.
Fahira menjelaskan bahwa Kabupaten Manokwari yang mayoritas Kristen, sejak 2006 punya Perda Anti Miras yang melarang semua jenis minol termasuk yang tradisional dan racikan (obat, air kelapa, jenis kimiawi lainnya) diproduksi, diperdagangkan, dan dikonsumsi di semua wilayah yang masuk dalam yurispendensi Kabupaten Manokwari. Pelarang semua jenis minol ini adalah reaksi dan inisiatif pemerintah kabupaten bersama masyarakat terutama para ibu, akibat banyaknya dampak buruk miras yang sangat menganggu ketertiban umum di Manokwari.
Bahkan, lanjut Fahira, ketegasan kalau kabupaten ini anti miras dapat dilihat dari pertimbangan dalam membuat perda yaitu dalam rangka mengaktualisasikan Manokwari sebagai daerah masuknya Injil pertama kali di tanah Papua, maka perlu dilakukan pelarangan terhadap semua aktivitas terkait miras.
“Minol/miras itu persoalan kita semua. Persoalan semua agama karena memang dampak merusaknya luar biasa. Janganlah melempar prasangka-prasangka yang bisa memancing amarah umat. Untuk persoalan lain Ahok mungkin paling pintar, tapi untuk miras, maaf saja, beliau nggak ngerti apa-apa dan saya sarankan lebih baik diam,” tegas Senator asal DKI Jakarta ini.
Fahira mengatakan, kebijakan Mendag Rachmat Gobel yang melarang minimarket seluruh Indonesia menjual minol wajib didukung. Kebijakan adalah salah satu bentuk revolusi mental, mengingat selama bertahun-tahun, walau lokasinya berada di permukiman, dekat dengan sekolah, rumah sakit, terminal, stasiun, GOR, kaki lima, kios, penginapan/perkemahan remaja, minimarket tetap bandel menjual minol padahal sudah ada aturan yang melarangnya.
“Minimarket di Jakarta itu paling parah. Jangankan di permukiman, minimarket yang letaknya di depan mesjid dan bersebelahan sekolah saja berani jual minol, bahkan ke anak SMP sekalipun. Tapi anehnya, Pak Ahok nggak pernah marah-marah melihat ini. Jadi paradigma larangan ini melindungi anak-anak kita, makanya Pak Jokowi sendiri mendukung Permendag ini,” jelas Wakil Ketua Komite III DPD ini.
Menurut Fahira, berdasarkan riset yang dilakukan GeNAM, ditemukan keterkaitan yang erat antara tingkat konsumsi minol di kalangan remaja dengan menjamurnya minimarket yang bebas menjual minol. Jika pada 2007 berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan jumlah remaja pengonsumsi miras di Indonesia masih diangka 4,9%, tetapi pada 2014 berdasarkan hasil riset yang dilakukan GeNAM jumlahnya melonjak drastis hingga menyentuh angka 23% dari total jumlah remaja Indonesia yang saat ini berjumlah 63 juta jiwa atau sekitar 14,4 juta orang.
==============================================================
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok tetap bersikeras mempertahankan kebijakannya melegalkan peredaran minuman keras di Jakarta.
Menurut Ahok, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang peredaran minuman keras maka Pemprov DKI juga harus melarang peredaran minuman obat-obatan beralkohol. Minuman obat, seperti obat batuk, kata dia, harus memiliki kandungan alkohol agar bisa berkhasiat.
“Obat batuk juga ada alkoholnya,” ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 8 April 2015.
Dia lagi-lagi mengutip kisah dari film-film Hollywood bertema gangster yang menuturkan tentang kisah hidup nyata dari seorang kepala gangster dari kota Chicago, Amerika Serikat, Al Capone.
Apabila peredaran minuman keras beralkohol sepenuhnya dilarang, kata dia, maka seperti dituturkan oleh kisah dari film yang pernah disaksikannya itu, peredaran minuman-minuman itu malah akan dilakukan di pasar gelap dan menjadi sama sekali tidak bisa dikontrol oleh pemerintah.
“Itu (film tentang Al Capone) sejarah. Saya enggak asal bunyi,” ujar Ahok.
Selain itu, Ahok juga menyatakan tidak terlalu mempedulikan banyaknya suara protes dari masyarakat terkait salah satu pernyataannya menyebutkan bahwa bir, meski memiliki kadar alkohol, bukanlah suatu jenis minuman berbahaya.
Bir, kata dia, memang bukanlah suatu minuman yang terlalu membahayakan, karena berdasar pengalamannya, bir bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit. “Kamu kalau susah kencing, mesti disuruh minum bir,” ujar Ahok.
Yang berbahaya, kata Ahok, adalah minuman bir yang dioplos sendiri oleh warga dan ditambahkan alkohol tanpa memperhatikan perbandingan takarannya dengan kandungan unsur lainnya. “Bir itu enggak bisa dioplos, karena terlalu mahal bahan bakunya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan, kebijakan Pemprov DKI yang diberlakukan saat ini, untuk tidak melarang peredaran minuman keras sepenuhnya, namun hanya sekadar membatasi, adalah kebijakan yang paling tepat.
Ahok menegaskan bahwa tidak sembarang orang bisa membeli minuman itu. Namun, orang-orang yang membutuhkannya, seperti orang asing atau tamu-tamu hotel dan restoran yang telah memasuki usia legal untuk membeli minuman keras, tetap bisa mendapatkannya.
“Sekarang itu, kan kalau mau dibeli harus dibatasi umurnya. Jadi kita mesti fair atau adil jadi orang. Kalau ada orang yang bilang bahwa minum alkohol itu dosa, saya bilang orang yang nyuri uang milik rakyat itu lebih dosa,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar